Analisis Proses Pengendalian Kualitas dengan Metode Statistical Quality Control dalam Kaitannya dengan Tingkat Defect dan Breakdown Mesin yang Tinggi

(Studi pada PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta)

Skripsi / Tugas Akhir Manajemen Industri
Disusun oleh: Endy Setiawanto
Program Studi Manajemen dan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

Ringkasan

Sistem yang bertugas mengawasi proses produksi biasanya disebut dengan sistem Quality Control. Quality Control sangat memainkan peran yang sangat besar dalam suatu perusahaan, karena bagian inilah yang mengawasi dan menjamin kualitas barang yang dihasilkan dalam produksi memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Dengan menggunakan sistem Quality Control yang baik, yang sudah memenuhi standar kualitas yang baik, perusahaan juga mendapat manfaat dimana produk yang dihasilkan lebih berkualitas, mempunyai tingkat defect yang rendah, sehingga mengurangi Cost of Poor Quality (biaya akibat produk yang cacat), yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan keuntungan perusahaan. Dengan menyadari pentingnya manfaat kualitas produk bagi perusahaan, perusahaan harus dapat menerapkan sistem Quality Control yang baik dimana sistem tersebut dapat menjamin tingkat kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan dan juga dapat melakukan perbaikan terhadap kualitas yang sudah ada. Salah satu metode yang paling sering dipakai dalam menjalankan pengawasan proses produksi adalah metode Pengendalian Kualitas secara Statistik atau yang biasa disebut Statistical Quality Control (SQC). Metode ini menggunakan alat-alat statistika untuk merekam data-data produksi untuk kemudian diolah sehingga memberikan informasi mengenai keadaan proses produksi tersebut.

Kualitas dalam menghasilkan produk menjadi faktor terpenting dalam persaingan industri manufaktur saat ini. PT. Bogasari sebagai produsen tepung terigu terbesar di dunia selalu berupaya agar kualitas produk yang dihasilkan dapat memuaskan keinginan konsumen. Masalah yang dihadapi oleh PT. Bogasari adalah tingkat defect yang tinggi yang melebihi standar yang telah ditentukan pada produksi bulan Mei-Juni 2007. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa penyebab utamanya adalah karena mesin-mesin yang ada tidak berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu membahas sistem perawatan mesin yang ada pada PT. Bogasari. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Statistical Process Control (SPC) untuk proses pengendalian kualitas, dan metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk sistem perawatan mesinnya. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti akan mencari nilai kapabilitas proses (Cp dan Cpk) dengan memakai peta kendali x - R, lalu mencari nilai dari Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada proses produksi Mill MNO. Peneliti juga akan mencari penyebab potensial yang mengakibatkan tingginya defect dan breakdown pada Mill MNO dengan metode Failure Mode, Effect and Criticality Analysis (FMECA). Pada akhirnya suatu saran perbaikan akan diusulkan oleh peneliti dalam usaha untuk mengurangi tingkat defect yang ada juga mengurangi jam breakdown yang menjadi masalah Mill MNO. Sekiranya penulisan skripsi ini bisa menjadi suatu masukan positif bagi usaha continuous improvement yang dilakukan oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills Jakarta.